Metode-Metode dalam Psikologi Pendidikan Beserta Contoh

  1. Metode Intropeksi

Adalah pengamatan ke dalam diri sendiri atau self observation yaitu dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu. Contoh metode intropeksi seperti jika Azka ingin presentasi di depan kelas, Azka selalu sakit perut. Azka ingin mengetahui kenapa dia selalu sakit perut jika setiap presentasi jadi Azka menggunakan metode intropeksi yaitu melakukan pengamatan kedalam dirinya sendiri dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu.

  1. Metode Observasi

Adalah kegiatan melihat sesuatu di luar diri sehingga yang diperoleh melalui observasi merupakan data Overt Behavior  (perilaku yang tampak). Contoh metode observasi seperti kita mengobservasi kenapa di mall sering ada anak kecil yang rewel atau sering nangis-nangis hingga terjatuh-jatuh di lantai. Ternyata setelah di observasi kenapa anak yang mempunyai emosi yang tinggi disebut anak yang tatum, mereka seperti itu karena mereka ingin dibelikan mainan tetapi tidak di beli kan oleh orang tuanya sehingga anak kecil itu menjadi seperti itu.

  1. Metode Klinis

Adalah mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian dan kasus-kasus perilaku menyimpang. Contohmya seperti anti sosial, gangguan emosional, gangguan belajar dan keterbelakangan yang menjadi kasus penyimpangan sosial. Mempunyai 2 studi kasus:

  1. Studi Kasus Klinis digunakan untuk menyelesaikan masalah disamping kesukaran belajar, gangguan emosional, juga untuk masalah deliquency (kenakalan remaja), kemudian di analisis dan diinterpretasikan untuk menemukan sebab-sebab yang menimbulkan masalah tersebut.
  2. Studi Kasus Perkembangan Digunakan untuk mengetahui bagaimana jalannya perkembangan dari satu aspek ke aspek tertentu. Contohnya, bagaimana perkembangan emosi anak umur 6-9 tahun sehingga kita dapat menentukan metode pengajaran matematika yang tidak menimbulkan terlalu banyak kecemasan.

Ada 2 macam pendekatan:

  • Pendekatan Longitudinal dalam jangka waktu tertentu pada subjek yang sama, contoh kita mengamati anak tersebut dalam jangka waktu 3 tahun (dari usia 6 sampai 9 tahun)
  • Pendekatan Cross-Sectional dilakukan dengan cara memakai sampel-sampel yang mewakili usia anak yang ingin diteliti. Contohnya kita menggunakan sekelompok anak usia 6 tahun untuk mengetahui kondisi emosi anak usia 6 tahun. Sekelompok anak usia 7 untuk mengetahui kondisi emosi anak usia 7 dan seterusnya sampai akhirnya kita ambil sampel dari sekelompok anak usia 9 untuk mengetahui kondisi anak usia 9. Kemudian diambil kesimpulan perkembangan emosi setiap tingkat usia sehingga dapat disimpulkan perkembangan emosi anak usia 6 sampai 9
  1. Metode Diferensial

Adalah meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat diantara anak didik. Contohnya kita mengadakan tes untuk mengetahui minat, bakat, skill dan lain-lain yang dimiliki setiap individu.

  1. Metode Ilmiah

Adalah menyelesaikan permasalahan perilaku yang lebih kompleks yang harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode ilmiah suatu presedur yang sistematik dan objektif. Contohnya permasalahan bullying yang sering terjadi di kalangan belajar terutama di sekolah menengah atas harus segara di selesaikan dengan metode-metode yang bisa di pertanggung jawabkan dan diterapkan secara universal. Perilaku secara ilmiah mengenai suatu masalah yang didasarkan atas empat asumsi dasar, yaitu:

  • Empirisme melakukan pengujian terhadap pernyataan-pernyataan , hasil-hasil pemikiran, hasil-hasil diskusi atau seminar dan isu-isu yang ada dan hidup dalam masyarakat secara empirik (diuji dengan data lapangan).
  • Determinisme dalam kehidupan alam terdapat hukum-hukum atau tata tertib yang mengaturnya. Untuk dapat memahami perilaku anak didik, pendidik harus melakukan observasi tentang kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang terdapat disekitar terjadinya perilaku tersebut.
  • Asumsi / Persimony peneliti jangan cepat puas setelah mendapatkan hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa, tetapi lebih jauh lagi berusaha mendapatkan kejelasan yang logis bagaimana hubungan sebab akibat tersebut dapat terjadi.
  • Pestabilitas (Pestability) suatu penelitian harus dapat atau sanggup untuk diuji kembali.
  1. Metode Eksperimen

Adalah melakukan pengontrolan secara ketat terhadap faktor-faktor atau variabel-variabel yang diperkirakan dapat “mencemari/mengotori” hasil penelitian. Contoh fasilitas yang dimiliki sekolah A memiliki proyektor, Lcd dan fasilitas lengkap lainnya. Sedangkan sekolah B tidak memiliki fasilitas yang dimiliki sekolah A, bagaimana proses perbedaan pembelajaran (fokus) anak yang terjadi diantara kedua sekolah tersebut.  Metode ini menggunakan suatu prosedur sistematik yang disebut sebagai ex-perimental design (rancangan eksperimen). Memiliki dua pengertian.

  1. Adanya langkah-langkah sistematik seperti dalam langkah-langkah penelitian ilmiah
  • Ada masalah (problem)
  • Kumpulkan konsep/teori yang sesuai problem
  • Alternatif jawaban/hipotesis
  • Diuji secara empirik dengan data lapangan
  • Kesimpulan dan generalisasi

2. Suatu prosedur yang sesuai dengan subjek bagi kondisi-kondisi eksperimen yang ada serta pemilihan teknik statistik yang sesuai.

Satu respons untuk “Metode-Metode dalam Psikologi Pendidikan Beserta Contoh

Tinggalkan komentar