Nama: Tsanas Nabillah S
NPM: 17515522
Kelas: 2PA12
A. Aspek Psikologis dari Individu Pengguna Internet.
Banyak sekali terjadinya fenemona identitas diri melalui internet secara identitas nyata maupun identitas virtual yang memungkinkan individu mengubah sama sekali identitas nyatanya ke sebuah identitas lain yang sifatnya virtual dan karakteristik seseorang indvidu.
Saat ini banyak jejaring sosial yang bermuculan, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram dan lain-lain. Banyak orang yang mengunakan identitas palsu atau bisa disebut anonim untuk mendaftrakan diri atau menjadi penguna aktif dari salah satu jejaringan sosial. Faktor-faktor yang membuat seseorang mengunakan identitas palsu adalah untuk menutup jejak didunia maya, dan menjaga reputasi harga diri. Dimana seseorang ingin meluapkan emosinya didunia maya, tanpa diketahui oleh orang lain siapa dia sebenarnya.
Karakteristik seseorang akan telihat berbeda, ketika dia berada didunia nyata dengan dia berada di dunia maya. Saat di dunia nyata mungkin dilihat karakternya sangat pendiam dan tidak mudah bergaul atau tidak asik untuk diajak berbicara, namun lain halnya saat didunia maya. Karakter dia menjadi anak yang mudah bergaul dan asik untuk diajak bebicara.
Kebanyakan dari mereka yang melakukan hal seperti itu adalah anak SMP yang baru mengenal dunia maya, mereka meniru apa yang dilakukan oleh teman sebayanya.
- Fenomena Identitas Diri Melalui Internet
Melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran.
Transparansi membuat masyarakat sekarang berbuat maupun mencari sesuatu yang kredibel. Orang tidak gampang dibohongi. Semua jejak rekam kita ada di dalam internet. Kita dituntut bisa hidup otentik. Namun di sini lain, internet juga menyuguhkan ke-tidak otentik-an yang ujungnya ke-tidak kredibel-an. Contoh kasus, maraknya akun-akun palsu di media sosial yang mempunyai daya pengaruh kuat. Selain itu, muncul gerakan Anonymous di media sosial. Hal ini yang justru melahirkan ke-tidak percayaan. Di internet, kita bisa kelihatan jati diri kita tapi juga bisa menyembunyikan jati diri kita. Lain contoh adalah kejahatan maupun penipuan online, melalui Facebook yang selama ini marak. Fenomena kepribadian ganda juga bisa masuk di sini.
Contoh kasus :
Sebuah Universitas di Jeman meneliti seorang pasien wanita yang telah bermain games di internet selama beberapa jam sehari dengan periode lebih dari tiga bulan dan menggunakan berbagai personalitas dari sejumlah tokoh-tokoh rekaan secara lambat laun mengambil alih personalitas yang telah diabaikan. Pasien tersebut kehilangan kendali atas identitas dan kehidupan sosial miliknya sendiri, kata Bert de Wildt dari Universitas itu seperti dilaporkan DPA dalam psikoanalisis para ahli terapi menemukan pasien wanita itu telah berkembang menjadi berkepribadian ganda.
- Karakteristik Kepribadian Pengguna Internet
Kepribadian adalah karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang individu yang mempengaruhi kognisi, motivasi, dan perilakunya. Kepribadian bersifat unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbeda dengan individu lainnya.
Orang yang dalam dunia nyata terkenal pendiam, bisa menjadi pembual di dunia online. Hal ini kental dengan unsur paradoksnya, yakni orang berani menampilkan dirinya yang nyata (real self) di media yang tidak nyata atau lebih tepat disebut sebagai dunia virtual dan dengan identitas yang anonim.
B. Aspek Demografis Pengguna Internet
Aspek demografis adalah aspek yang harus mempertimbangkan gender, usia, budaya, dan SES (social-economic-status) dalam interaksi individu dan internet. Dalam hal ini usia juga turut mempengaruhi perkembangan internet karna internet banyak berkembang di masa ini sehingga sebagian besar pengguna internet berasal dari kalangan muda. Selain itu dalam hal gender teknologi internet dapat mempermudah bagi wanita untuk melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh laki-laki, bahkan dengan teknologi internet ini juga bisa membantu para wanita untuk memasuki dunia politik, dan bisnis, bahkan menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi.
1.Gender
Dilihat dari segi positif-nya internet memiliki banyak sekali dampak yang sangat luar biasa hebatnya pada dunia pengetahuan. Para wanita karir maupun ibu rumah tangga kini dapat memiliki banyak sumber dan pedoman serta informasi-informasi untuk dunia kerja maupun keperluan sehari-hari misalnya : informasi untuk pekerjaan atau informasi resep makanan bagi ibu rumah tangga.
Selain program didalam dunia kerja, internet juga menawarkan aplikasi berbentuk permainan elektronik yang pada umumnya tidak secara khusus diberi muatan pendidikan formal tertentu. Permainan elektronik tersebut membantu wanita karir untuk menghilangkan kejenuhan dalam berkerja, membuat strategi, membangkitkan semangat kepemimpinan, dan bermain peran (role play). Internet juga bisa menjadi tempat bisnis bagi wanita yaitu dengan online shop dengan begitu wanita bisa mempunyai penghasilan sendiri namun ia tetap bisa dirumah mengurus keluarganya.
Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun dapat kita lakukan baik positif maupun negative.
Dampak negative yang berada di internet, antara lain, kejahatan di dalam dunia maya, pornografi, kekejaman dan kesadisan, penipuan belanja online, perjudian, dan mengurangi sifat sosialisasi bagi manusia.
- Usia
Masa anak-anak adalah masa keemasan dimana anak-anak berada dalam masa bermain serta belajar terhadap apa yang belum diketahuinya. Tapi, dimana sekarang perubahan teknologi semakin pesat, banyak anak-anak terutama pada anak yang berusia 5 hingga 12 tahun lebih menyukai bermain dengan teknologi baru seperti playstation, game online, handphone, tablet ataupun i-Pad.
Dampak positif bagi anak-anak yang sudah mengenal internet di usia muda antara lain, memudahkan anak mendapatkan informasi dengan lebih cepat, anak dapat mengenal serta menjalin komunikasi dengan berbagai orang dari belahan dunia, dan akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan menantang yang ternyata banyak disukai oleh anak-anak.
Selain mempunyai dampak positif, pasti mempunyai dampak negatif bagi anak-anak yang sudah mengenal internet, yaitu, anak terlalu cepat puas dengan pengetahuan yang didapatnya dari dunia, karena teknologi memberikan banyak kemudahan, tidak sedikit anak-anak tidak sabar dalam menghadapi kelambatan dan kesulitan, selain itu, kemajuan teknologi berdampak pada kurangnya sosialisasi anak pada teman-temannya karena lebih menyukai menyendiri dengan permainan teknologinya.
- Budaya
Pada masa sekarang, kita semua pasti tahu bahwa kemajuan teknologi terasa begitu sangat pesat. Pesatnya kemajuan ini tentunya membawa banyak perubahan terhadap kebudayaan di Indonesia. Tidak bisa di pungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi ini memang harus terjadi di Negara Indonesia ini, agar Negara Indonesia tidak kalah saing dengan Negara lain. Keterkaitan manusia dengan internet dalam bidang budaya adalah kita dapat memanfaatkan internet untuk menyebarkan budaya yang ada di Indonesia.
Dampak positif-nya adalah pertukaran informasi berlangsung sangat cepat, memudahkan pekerjaan manusia, pekerjaan yang dilakukan seseorang menjadi lebih efektif dan efisien, dan system pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena dengan kemajuan TIK khusunya internet kita bisa melakukan V-class. Dan masih banyak yang lainnya.
Dampak negative-nya sendiri adalah masuknya budaya asing yang tidak baik, lupa akan waktu, dan merosotnya nilai moral
Sumber:
http://anisatriananda.blogspot.co.id/2014/11/tugas-softkil-ke-2-aspek-psikologis.html?m=1
Internet pada dasarnya banyak dampak yang ditimbulkan dari fasilitas yang ada pada internet teresebut. Ditinjau dari aspek psikologi, internet berdampak negative karena bisa menimbulkan kecanduan pada game online, cybersex, role-playing fantasi bahkan bullying, pedhophilia dan lain-lainnya. Tidak hanya berpengaruh pada aspek psikologi, dari aspek demografis, Gender, usia, dan budaya memiliki peran penting dalam hal interaksi antara manusia dan internet. Untuk gender sendiri berperan penting dalam hal perkataan dan attitude dalam berinteraksi. Usia juga mempengaruhi interaksi antara manusia dan internet. Orang yang sudah dewasa lebih bisa menjaga perkataannya dibanding dengan yang masih dibawah umur. Sedangkan keterkaitan manusia dengan internet dalam bidang budaya adalah, kita dapat memanfaatkan internet untuk menyebarkan budaya yang ada di Indonesia. Bersikaplah bijak terhadap internet, berhubung internet telah menjadi bagian dari kehidupan. Sekian ulasan tentang psikologi dan internet dalam lingkup intrapersonal, semoga bermanfaat.