1

Fenomena-Fenomena yang Berkaitan dengan Psikologi dan Internet

Nama: Tsanas Nabillah S

Kelas:2PA12

NPM: 17515522

A. Plagiat dalam Internet

download-2

Menurut kamus umum bahasa Indonesia, plagiat adalah tindakan mengambil atau pengambilan karangan (pendapat, dsb) orang lain dan disiarkan sebagai karangan (pendapat, dsb) sendiri. Plagiat adalah suatu tindakan menyalin hasil kerja orang lain dan menggunakannya sebagai hasil kerja sendiri. Di dunia sastra istilah plagiat sudah lama dikenal, dan merupakan suatu pelanggaran.

Sekarang istilah plagiat sudah mulai sering digunakan dalam dunia komputer. Hal ini disebabkan karena dunia maya adalah dunia yang bebas. Orang bebas mengakses apa saja pada dunia maya. Hal ini meyebabkan banyaknya istilah copas (copy paste) dalam dunia maya. Tindakan mengkopas karya tulis orang yang telah di posting, sudah menjadi hal yang biasa dalam dunia nyata. Hal inilah yang membuat plagiat menjadi salah satu bagian dari cyber crime. Menurut undang-undang no 19 tahun 2002, Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tindakan-tindakan yang melanggar hak cipta disebut sebagai plagiat. Pelanggaran pada hak cipta akan mendapatkan ganjaran seperti yang ada pada undang undang no 19 tahun 2002 pasal 72. Di indonesia untuk mengatasi kejahatan kejahatan di dunia maya telah dibuat UU ITE atau lebih dikenal dengan istilah undang undang cyber crime.

  • Sejarah Munculnya Plagiat dalam Internet

Sejarah singkat lahirnya istilah plagiarism dalam menulis Pada tahun 1450, Gutenberg dengan “Printing Press”nya merevolusi akses publik karya tulis dan kontrol teks kesusastraan yang pada saat itu sangat ketat dikendalikan oleh dewan gereja. Dua ratus lima puluh lima tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 1675, lahirlah “Licensing Act” yang mengontrol ledakan publikasi. Hampir tiga dekade berikutnya, yakni pada tahun 1704, Sembilan koran diterbitkan di kota London. Selang lima tahun berikutnya, untuk pertama kalinya “Philosophical Transaction Journal” diterbitkan oleh the Royal Society of London. Setahun kemudian, pikiran dan gagasan pribadi diakui secara resmi sebagai “Property”. Pada tahun yang sama, lahirlah “England’s Statute of Anne” yang mengakui “authorial rights” yang menandai lahirnya “copyrights law”.

  • Elemen Plagiat

Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme :

  1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
  2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri,
  3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri,
  4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
  5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya,
  6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
  7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
  8. Yang digolongkan sebagai plagiarisme:
  9. Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain, dan
  10. Mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya.
  11. Yang tidak tergolong plagiarisme:
  12. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum. menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas, dan
  13. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
  14. Isu-isu Global berkaitan dengan Plagiat dalam Internet

Beberapa universitas di negara bagian Australia Barat berusaha keras untuk menanggulangi masalah dimana para mahasiswa semakin banyak yang berbuat curang dalam menyelesaikan tugas, terutama membuat tulisan. Tindakan plagiarisme ini diduga karena banyaknya situs internet yang menawarkan jasa membuat tulisan, dengan membayar.

Menurut laporan The West Australian hari Jumat (19/4/2013), angka yang didapat dari empat universitas di Australia Barat ini menunjukkan bahwa dalam dua tahun terakhir, 4.000 mahasiswa mendapatkan peringatan ataupun tindakan indisipliner karena memasukkan karya tulis yang bukan buatan mereka sendiri, bekerja -sama ataupun mencontek selama ujian. Angka dari dua tahun sebelumnya hanya 2.000 kasus.

Universitas terbesar di Perth, Curtin mengeluarkan 1.914 peringatan terhadap tindakan plagiat selama dua tahun terakhir, dan tindakan disiplin diberikan dalam 837 kasus. Sejak tahun 2011, 418 mahasiswa mendapatkan peringatan atau tindakan disiplin karena plagiat di Universitas Western Australia, 398 di Edith Cowan dan 312 di Murdoch. Tindakan disiplin bisa berupa pengurangan angka penilaian sampai dengan pemecatan.

Menurut Wakil Rektor Universitas Western Australia Grady Venville, peningkatan jumlah mahasiswa merupakan salah satu sebab meningkatnya tindakan curang tersebut. Dia juga menambahkan bahwa para mahasiswa juga tergoda karena adanya sejumlah penawaran di internet maupun di sosial media yang menawarkan diri untuk membuat karya tulis. Prof Venville mengatakan, mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sehingga mengalami lebih banyak stres dan memutuskan untuk berbuat curang. Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, menurut data yang ada, bertambahnya mahasiswa asing dari negara seperti China, India dan Vietnam dalam beberapa tahun terakhir – dengan kemampuan berbahasa Inggris terbatas – menjadi salah satu sebab meningkatnya jasa membantu menulis di internet.

Namun di zaman internet ini, kemampuan universitas untuk mendeteksi kecurangan juga lebih mudah. Bila sebuah karya tulis tampak begitu bagus, dengan kalimat yang runtut, para dosen bisa melakukan pengecekan di internet dan membandingkan tulisan tersebut untuk melihat apakah kalimat ini dicomot dari tempat lain.

Sumber: http://deanadablogger.blogspot.co.id/2016/10/plagiat-dalam-internet.html?m=1

B. Pornografi dalam Internet

download-3

Internet merupakan suatu hal yang hampir setiap hari kita dengar. Bahkan, dalam kehidupan yang di sekitar kita yang semakin maju, internet merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Sayangnya, ada orang yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan keburukan, bahkan kejahatan di internet. Salah satu kejahatan di internet adalah kejahatan pornografi atau dalam Bahasa Inggrisnya dikenal sebagai cyber pornography. Cyber Pornography diartikan sebagai menurut Zakaria(2011:89) bentuk kejahatan kesusilaan yang menggunakan internet sebagai media utama dalam penyebaran segala sesuatu yang mengandung unsur porno dan seksual.

Cyber Pornography pada dasarnya hanyalah sebuah media untuk menyebarkan gambar-gambar atau video yang tidak pantas untuk ditonton ataupun dilihat. Namun, pada beberapa hari terakhir ini hingga tanggal pembuatan artikel ini, website yang berisi gambar atau video porno dibuat untuk dijadikan media transaksi video atau gambar dalam bentuk DVD ataupun CD, baik dengan menggunakan metode transfer ke suatu rekening, maupun dengan berbagai macam metode pembayaran yang disajikan oleh pembuat website. Hal ini diketahui berdasarkan kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu dan diberitakan oleh media massa.

Pembuatan konten website pornography sendiri tidak terbatas hanya di Wilayah Indonesia saja, melainkan sudah melintasi berbagai Negara (Zakaria, 2011:90). Hal tersebut yang membuat penyebaran konten pornography semakin banyak dan membuat setiap orang dapat mengakses web tersebut. Hal mengerikan ini yang membuat setiap orang tua khawatir terhadap keselamatan anak-anak mereka, karena anak-anak mereka dapat mengakses web tersebut tanpa diketahui orang tua mereka. Bisa jadi, mereka mengaksesnya di suatu tempat bersama temannya tanpa diketahui orang tua mereka, ataupun mereka mengaksesnya diam-diam. Hal itulah yang membuat saya menuliskan artikel ini dan juga keinginan untuk berbagi agar kita semua sadar bahwa ada bahaya di internet yang harus kita waspadai.

Sebagai konsumen dari internet, kita sebaiknya memahami keadaan internet saat ini dan menyampaikan pada orang-orang yang kita cintai agar tidak mengakses website tersebut dan memberikan pendidikan bagi orang-orang yang kita cintai agar selalu menggunakan website secara bijak.

Sumber: https://muhammad26ihrom.wordpress.com/cyber-crime-dan-cyber-law/pornografi-di-internet/

C. Online Game

images-1

Permainan Daring (Online Games) adalah jenis permainan komputer yang memanfaatkan jaringan komputer. Jaringan yang biasanya digunakan adalah jaringan internet dan yang sejenisnya serta selalu menggunakan teknologi yang ada saat ini, seperti modem dan koneksi kabel. Biasanya permainan daring disediakan sebagai tambahan layanan dari perusahaan penyedia jasa online, atau dapat diakses langsung melalui sistem yang disediakan dari perusahaan yang menyediakan permainan tersebut. Sebuah game online bisa dimainkan secara bersamaan dengan menggunakan computer yang terhubung ke dalam sebuah jaringan tertentu.

Menurut Andrew Rollings dan Ernest Adams, permainan daring lebih tepat disebut sebagai sebuah teknologi, dibandingkan sebagai sebuah genre permainan; sebuah mekanisme untuk menghubungkan pemain bersama, dibandingkan pola tertentu dalam sebuah permainan (Rolling & Adams, 2006: 770)

Menurut Webster Dictionary edisi tahun 1913 istilah game didefiniskan sebagai “A contest, physical or mental, according to certain rules, for amusement, recreation, or for winning a stake; as, a game of chance; games of skill; field games, etc.”

Permainan daring terdiri dari banyak jenis, dari mulai permainan sederhana berbasis teks hingga permainan yang menggunakan grafik kompleks dan membentuk dunia virtual yang ditempati oleh banyak pemain sekaligus.

Dalam permainan daring, ada dua unsur utama, yaitu server dan client. Server melakukan administrasi permainan dan menghubungkan client, sedangkan client adalah pengguna permainan yang memakai kemampuan server.

Permainan daring bisa disebut sebagai bagian dari aktivitas sosial karena pemain bisa saling berinteraksi secara virtual dan seringkali menciptakan komunitas maya.

  • Dampak Positif
  1. Melalui jaringan internet, memungkinkan pemain untuk melakukan sosialisasi virtual tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bukan hal langka lagi ketika seorang pemain permainan daring menjalin hubungan pertemanan bahkan pernikahan yang bermula dari bermain game online bersama,
  2. Permainan daring seringkali menuntut pemainnya untuk menyusun strategi dalam waktu singkat sehingga permainan yang tepat dapat melatih respon dan kecepatan berpikir seseorang. Hasil penelitian University of Rochester di New York, Amerika menyebutkan bahwa para pemain memiliki fokus yang lebih terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya, jika dibandingkan dengan mereka-mereka yang jarang main game, apalagi yang tidak main sama sekali, dan
  3. Permainan daring jika dimanfaatkan dapat membuka peluang bisnis dan lahan mandapatkan penghasilan tambahan. Misalnya saja dengan menjadi pengusaha game centre, berjualan voucher permainan, atau bahkan melakukan transaksi jual beli melalui permainan.
  • Dampak Negatif
  1. Sosialisasi fisik berkurang, karena pemain lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersosialisasi di dunia maya,
  2. Permainan daring dimainkan melalui komputer, yang mengeluarkan spektrum cahaya yang dapat merusak mata jika dipandangi terus-menerus tanpa istirahat,
  3. Beberapa permainan daring memerlukan biaya untuk memainkannya, misalnya dalam kategori permainan pay-to-play atau sekadar biaya penyewaan komputer di warnet atau game centre. Apabila tidak diorganisir dengan baik, permainan daring dapat menghabiskan biaya cukup besar,
  4. Permainan daring dapat mengacaukan manajemen waktu jika tidak diatur dengan baik. Banyak kasus di mana pemain yang kecanduan permainan daring bermain hingga lupa waktu dan melalaikan segala tanggung jawab dan pekerjaannya di dunia nyata, seperti bolos sekolah,
  5. Dalam beberapa kasus, pemain sama sekali melupakan aktivitas fisik dan makan di dunia nyata selama berhari-hari sehingga menimbulkan serangan jantung dan kematian,
  6. Pikiran akan selalu terarah pada game dan berakibat berkurangnya konsentrasi untuk belajar, dan
  7. Emosi tidak stabil.
  • Dampak Fisik

Banyak permainan daring yang membutuhkan pemainnya berkonsentasi dalam waktu lama di depan komputer, sehingga bisa menyebabkan perubahan fisik, antara lain        :

  1. Stamina menurun karena kurangnya olah raga,
  2. Tulang belakang akan menjadi bungkuk karena terlalu sering duduk membungkuk,
  3. Kinerja jantung berkurang karena efek dari kurangnya tidur karena bermain game,
  4. Berat badan menurun karena saat bermain game kebanyakan akan lupa minum dan makan karena terlalu fokus pada game atau sebaliknya meningkat karena aktivitas makan minum tidak lagi teratur dan tidak ada aktivitas fisik yang mengeluarkan energi,
  5. Merusak mata karena terpapar radiasi dari layar komputer dalam jangka panjang, dan
  6. Repetitive strain injury, akibat terlalu lama menggunakan tetikus dalam posisi salah.

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Permainan_daring

0

Penelitian Psikologi dan Internet

Nama: Tsanas Nabillah S

Kelas: 2PA12

NPM: 17515522

images.jpg

A. Publikasi online

Pengertian publikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1976), adalah penyiaran. Menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia, publikasi adalah setiap materi yang dicetak, diterhitkan, serta diedarkan untuk disampaikan pada khalayak umum dalam format apapun seperti majalah, surat kabar (Nuradi, 1 996:136). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa publikasi merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa menyiarkan, menerbitkan mengedarkan dan menyampaikan suatu materi, seperti objek, ide, gagasan dan informasi yang disampaikan pada khalayak umum atau masyarakat dalam bentuk atau  media apapun. Suatu kegiatan publikasi bertujuan sebatas menginformasikan dan memberitahukan suatu materi pada khalayak umum. Kegiatan publikasi memerlukan media penyampaian dan penerima pesan. Sedangkan, pengertian online yaitu keadaan dimana komputer terhubung dengan internet baik melalui modem, wi fi atau lan dan baik sedang digunakan atau tidak oleh pengguna komputer tersebut. Jadi, pengertian publikasi online adalah suatu informasi atau pesan atau pengumuman dalam bentuk online yang diterbitkan dalam dunia internet melalui media elektronik.

Publikasi online sangat bermanfaat bagi setiap orang apalagi di jaman yang serba canggih seperti sekarang ini. Banyak hal diumumkan melalui internet seperti berjualan, memberi info produk baru atau produk bekas yang masih ingin dijual. Bagi perusahaan yang memasarkan barangnya melalui publikasi online, tentu sangat mengirit biaya. Perusahaan hanya perlu menyiapkan design semenarik mungkin agar banyak orang yang tertarik untuk mencari tau keunggulan atau kelemahan dari produk tersebut. Publikasi online ini sangat berguna untuk memberi informasi kepada masyakarat yang ingin membeli produk, bahkan bisa dipesan secara online.

Sumber: http://tonyhernandi10.blogspot.co.id/2014/01/publikasi-online-etika-berinternet.html?m=1

B. Etika dalam Penelitian Internet

Etika penelitian internet adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok, maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas. Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak.

Adanya peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian dalam internet, di antaranya adalah:

  1. Menghormati martabat subjek penelitian

Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek juga harus dihargai.

  1. Asas kemanfaatan.

Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.

  1. Berkeadilan

Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasarkan moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.

  1. Informed consent

Informed consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent yaitu informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian yang akan dilakukan, manfaat yang akan diperoleh, kemungkinan resiko yang akan terjadi, dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.

Dan dalam penelitian yang dilakukan harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden juga harus dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitin sangat bermanfaat, namun apanila melanggar etika penelitian, makan penelitian tersebut tidak boleh dilaksanakan.

C. Berbagai Hasil Penelitian dan Teknik Penelitian Online

1)      Komputer dan Internet Mengubah Ingatan Manusia

Peneliti di majalah Science memiliki kesimpulan bahwa komputer dan internet dapat mengubah sifat ingatan manusia. Penelitian psikologi menunjukkan jika seseorang diajukan pertayaan-pertanyaan sulit, maka orang tersebut akan memikirkan komputer.

Ketika orang tersebut mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan didapatkan lewat komputer, maka ingatan orang tersebut menjadi tidak begitu baik karena mengandalkan jawaban dari sumber lain, yaitu komputer.

Para penelii menguji peserta penelitian “langsung” memikirkan komputer dan internet begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim peneliti menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi.

Tes Stroop standar mengukur berapa lama waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna sementara kata tersebut berbeda warna, misalnya kata “hijau” tapi ditulis dengan warna biru. Waktu reaksi meningkat ketika bukannya kata warna, para partisipan ditanyakan untuk membaca kata-kata tentang topik yang kemungkinan sudah ada dalam pikiran. Dengan cara ini, tim peneliti menunjukkan bahwa setelah diberikan topik dengan jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet sangat lebih lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan komputer.

2)      Efek Psikologis Facebook bagi Kesehatan Mental

Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang yang kecanduan facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya seorang remaja mengubah status facebook lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status temannya. Dia juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag dirinya di fotonya.

Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace, dan lain-lain dapat membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan-rekan nya saat ini.

Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tidak lagi menghadiri sosial gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer, ponsel, ataupun gadget lainnya. Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena “berpisah” dari komputernya.

Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam berkomunkasi secara face to face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan), demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.

Media elektronik juga dapat menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh.

Dr Sigman mengkhawatirkan arah dari masalah ini “Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah”, katanya.

Namun apabila aktivitas Facebook masih sekedar sign in, mengonfirmasi friend request, lalu sign out, tidak perlu khawatir akan terkena risiko kanker, stroke, dan pikun.

Sumber: http://salsabilasetiawan.blogspot.co.id/2014/01/publikasi-online-etika-dalam-penelitian.html?m=1

0

Psikologi dan Internet dalam Lingkup Transpersonal

Nama: Tsanas Nabillah S

Kelas: 2PA12

NPM: 17515522

A. Global Brain dan Peran Internet

download

Global Brain adalah konseptualisasi dari jaringan di seluruh dunia yang dibentuk oleh semua orang di dunia bersama-sama dengan teknologi informasi dan komunikasi yang menghubungkan mereka menjadi cerdas dalam mengatur dirinya sendiri. Internet menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih menyeluruh, semakin mengikat kita bersama-sama ke dalam sistem pengolahan informasi tunggal yang berfungsi seperti sistem saraf di bumi. Kecerdasan jaringan ini bersifat kolektif atau didistribusikan, tidak terpusat atau local dalam setiap individu tertentu, organisasi atau sistem komputer. Ini bukan muncul dari jaringan dinamis interaksi antara komponen-komponennya, properti khas dari sistem adaptif yang kompleks.

The World Wide Web (WWW) pada khususnya menyerupai organisasi otak dengan halaman webnya (memainkan peran yang mirip dengan neuron) yang terhubung oleh hyperlink (memainkan peran yang mirip dengan sinapsis), bersama-sama membentuk jaringan asosiatif sepanjang informasi menyebar. Analogi ini menjadi lebih kuat dengan munculnya media sosial, seperti Facebook, dimana link antara halaman pribadi mewakili hubungan dalam  jaringan sosial yang menyebar dari orang ke orang. Propagasi mirip dengan aktivitas menyebar bahwa jaringan saraf menggunakan otak untuk proses. Peran internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model atau kondisi :

1. Consciounsness

Conscience dalam bahasa Perancis bisa diartikan sebagai “hati nurani” dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “sadar” atau persepsi atau kesadaran, dan komentator dan penerjemah dari Durkheim tidak setuju. Sadar atau kesadaran kolektif adalah seperangkat keyakinan bersama, gagasan dan sikap moral yang beroperasi sebagai kekuatan pemersatuan dalam masyarakat. Istilah ini diperkenalkan oleh sosiologi Perancis Emile Durkheim di Divisinya Buruh di Masyarakat pada tahun 1893. Adapun “kolektif”, Durkheim membuat jelas bahwa ia tidak reifying atau hypostaizing konsep ini, baginya itu adalah “kolektif” hanya dalam artian itu adalah umum untuk banyak individu.

2. Unconscius

Dalam teori yang di kemekukakan oleh Sigmund freud, kepribadian manusia di ibaratkan sepertei gunung es, dimana yang kita ketahui hanya sedikit bagian di ujung gunung es, dan bagian terbesar dari kepribadian berada pada alam tidak sadar, dalam teori freud alam tidak sadar bersifat absrtak dan berupa gagasan dan dorongan dorongan, tidak seperti alam sadar yang berhubungan langsung dengan dunia nyata. Namun tidak berarti alam tidak sadar tidak dapat berhubungan dengna dunia nyata, seringkali alam tidak sadar kita mendorong dan mencoba untuk memasuki alam sadar kita dengan mengelabui primary sendor yang memiliki tugas untuk memfilter hal-hal yang akan di lakukan oleh alam sadar kita, alam tidak sadar menyelinap seakan akan ingatan ingatan itu baik dan berguna jika dilakukan oleh alam sadar kita. Ketika ingatan tersebut masuk kea lam sadar kita, kita tak lagi mengenali mereka seperti apa adanya; kita justru melihatnya sebagai pengalaman yang relative menyenangkan dan tak mengancam. Pada banyak kasus, gambaran-gambaran tersebut memiliki motif-motif seksual atau agresi yang kuat, karena perilaku seksual dan agresi pada masa kanak-kanak seringkali diganjar dengan tekanan dan hukuman. Tekanan dan hukuman ini seringkali menciptakan kecemasan dan memicu represi, yaitu dorongan agar pengalaman yang tidak diinginkan serta membawa kecemasan masuk ke alam tidak sadar yang melindungi  kita dari rasa sakit akibat kecemasan tersebut. Dalam kaitannya peran internet dalam menciptakan suasana unconscious, dunia maya menyediakan tempat dalam pemenuhan dorongan dorongan seksual dan agresi yang berada dalam alam tidak sadar kita, dalam dunia maya kita secara bebas mengakses informasi yang positif dan juga yang negative, seperti akses video porno yang akan memberi kesenagna seksual, alam tidak sadar kita dapat dengan mudah mempengaruhi perasaan kita bahwa “melihat video porno itu tidak papa, toh tidak ada yang tahu” alam tidak sadar menyelinap kea lam sadar seperti itu, dengan sangat mudahnya alam sadar kita terpengaruh oleh alam tidak sadar kita.

3. Collective Unconsciousness

Ketidaksadaran kolektif istilah psikologi analitis, diciptakan oleh Carl Jung.  Hal ini diusulkan untuk menjadi bagian dari pikirin bawah sadar, dinyatakan dalam kemanusian dan semua bentuk kehidupan dengan sistem saraf, dan mmenjelaskan bagaimana struktur jiwa mandiri mengatur pengalaman. Jung dibedakan ketidaksadaran kolektif dari ketidak sadaran pribadi, dalam ketidaksadaran pribadi adalah reservoir pribadi pengalaman unik untuk setiap individu, sedangkan terkumpul ketidaksadaran kolektif dalam cara yang sama dengan masing-masing anggota dari suatu spesis tertentu. Isi dari ketidaksadarn kolektif disebut arketipe, ada berbagai macam arketipe, seperti anima, animus, great mother, wisdom old man, superhero, dan diri sendiri. Pengendan arketipe dari generasi ke genrasi dapat berbagai mediasi, salah satunya melalui media internet, sebagai contoh adalah superhero yang di definisikan sebagai seseorang yang memiliki kekuatan melawan orang jahat yang menghancurkan orang banyak, pengenalan atau pengendapan arketipe superhero dari generasi dapat dilakukan slah satunya melalui media internet, banyak sekali cerita yang mendefinisikan superhero dari berbagai dunia mengenai superhero, kita tanpa harus hidup di masa lalu dapat menhetahui apa itu super hero melalui cerita dan artikel yang dimuat di media internet.

Sumber: http://kandilarasati.blogspot.co.id/2016/01/global-brain-dan-peran-internet.html?m=1

B. Dampak Sosial dari Interaksi Manusia dan Internet

download-1

 

Teknologi internet telah menjadi hal lumrah saat ini. Berbagai sektor kehidupan bahkan hampir tidak dapat dipisahkan. Salah satu yang tidak dapat dihindari adalah penggunaan internet di kalangan siswa sekolah termasuk sekolah dasar. Orangtua perlu bijaksana mengenalkan teknologi ini pada anak. Dari tinjauan pembelajaran, mengenalkan konsep digital kepada anak akan menyiapkan mereka menghadapi perkembangan masa depan yang semakin diwarnai ketergantungan pada teknologi.

Apabila ditinjau dari segi positif terhadap psikologis seseorang internet mempunyai dampak sebagai berikut:

  • Membuat masyarakat menjadi lebih inovatif dan kreatif karena mudahnya akses informasi yang diberikan internet.
  • Membuat masyarakat lebih sadar mengenai hal-hal yang terjadi disekitarnya.
  • Mengikis kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena masyarakat desa pun kini bisa mengakses informasi yang sama dengan masyarakat yang ada di perkotaan.

Sedangkan efek negatif yang diberikan internet dilihat dari psikologisnya adalah sebagai berikut:

  • Mengikis kecintaan masyarakat kepada budaya aslinya, akses mudah yang diberikan internet mengenai dunia luar bisa mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
  • Mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi sekularisme.
  • Merusak moral mayarakat dengan banyaknya situs porno dan perjudian.

Mengenai dampak internet sebagai alat explorasi diri, para Psikolog memandang hal tersebut tergantung dari pribadi si penggunanya. Tentu internet akan bermanfaat jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan sebaliknya menjadi penyakit jika membuat kacau kehidupan orang tersebut. Pengaruh buruk akan terjadi jika internet digunakan sebagai sarana untuk mengisolasi diri. Banyak orang tidak sadar bahwa lama-kelamaan ia menutup diri terhadap komunikasi sosial entah karena keasikan ngebrowse atau karena internet dipakai sebagai pelarian dari masalah-masalah yang berhubungan dengan kepribadiannya. Hal itu dapat terjadi karena ada individu yang menampilkan kepribadian yang berbeda pada saat online denganoffline. Motivasi dibalik itu tentu berbeda antara satu orang dengan yang lain. Permasalahan akan rumit jika alasannya adalah karena individu tersebut tidak puas/suka terhadap dirinya sendiri (mungkin karena rasa minder, malu, atau merasa tidak pantas), lantas menciptakan dan menampilkan kepribadian yang lain sekali dari dirinya yang asli. Seringkali ia lebih suka pada kepribadian hasil rekayasa yang baru karena tampak ideal baginya. Padahal, menurut para Psikolog, hal ini tidak benar dan tidak sehat. Mengapa demikian?

Michelle Weil, seorang Psikolog dan pengarang buku terkenal, memberikan contoh konkrit tentang seorang gadis yang dijauhi oleh teman-temannya lalu kemudian menghabiskan waktu untuk mojok berchatting ria dengan menampilkan karakter yang sangat kontradiktif dengan karakter aslinya. Akibatnya, lama kelamaan ia semakin jauh dengan kenyataaan sosial yang ada, bahkan tidak bisa menerima diri apa adanya. Menurut pakar psikoanalisa terkenal seperti Erich Fromm, kondisi demikian dinamakan neurosis. Kondisi neurosis yang berkepanjangan akan mengakibatkan gangguan jiwa yang serius. Michelle lebih lanjut menambahkan, bahaya latennya adalah terbentuknya kepribadian online yang berbeda dengan yang asli. Tentu saja ada pengaruh positif dari penggunaan (bukan kecanduan) internet terhadap kepribadian seseorang. Reid Steere, seorang Sosiolog dari Los Angeles mengatakan, jika seseorang menggunakan internet sebagai media eksplorasi diri dengan kesadaran penuh, ia akan mengalami pertumbuhan sebagai hasil dari refleksi dirinya secara utuh melalui internet.

Sumber: https://wahyuasriyunita.wordpress.com/2014/01/16/dampak-sosial-dari-interaksi-manusia-dan-internet-dalam-tinjauan-psikologi/

 

0

Psiko Klinis dalam Internet

Nama: Tsanas Nabillah S

Kelas: 2PA12

NMP: 17515522

A. Psikoterapi

498860-3-4-d95a0.jpg

Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.

Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal. Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:

  • Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
  • Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
  • Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.

Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:

  • Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
  • Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
  • Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
  • Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
  • Mengembangkan potensi klien.
  • Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
  • Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
  • Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
  • Membantu penyembuhan penyakit fisik.
  • Meningkatkan kesadaran diri.
  • Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
  • Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.

Psikoterapi berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan psikologis sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat. Anggapan-anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu mempercayai tahayul dan kurang wawasan ilmiahnya.

Dalam psikoterapi, gangguan psikologis diidentifikasi secara ilmiah dengan standar tertentu. Kemudian dilakukan proses psikoterapi menggunakan cara-cara modern yang terbukti berhasil mengatasi hambatan psikologis. Dalam psikoterapi tidak ada hal-hal yang bersifat mistik. Klien psikoterapi juga tidak diberi obat, karena yang sakit adalah jiwanya, bukan fisiknya. Psikoterapi bukan untuk menangani orang gila (orang yang rusak otaknya).  Justru psikoterapi  hanya digunakan untuk menangani orang waras yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk membantu orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya. Sedangkan penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Dalam sesi Psikoterapi, Anda akan diajak membahas dan menganalisa hambatan psikologis yang ada dalam diri Anda, kemudian mencari pemecahannya dengan cara menerapkan metode psikoterapi yang paling cocok. Psikoterapi hanya bisa dilakukan apabila Anda ingin disembuhkan atau ingin berubah. Psikoterapi tidak bisa dipaksakan kepada orang yang tidak mau dibantu.

Ada banyak metode psikoterapi yang bisa diterapkan, diantaranya adalah Psychoanalysis, Gestalt Therapy, Cognitive Behavioural Therapy, Behaviour Therapy, Body-Oriented Psychotherapy, Expressive Therapy, Interpersonal Psychotherapy, Narrative Therapy, Conditioning, Mental Imagery, Neurolinguistic Programming, Laughter Therapy, Self Programming, Spiritual Therapy, Transpersonal Psychotherapy, Relaxation Therapy, Forgiveness Therapy, Trance Psychotherapy,  Neurofeedback dan masih banyak lagi. Psikoterapis yang memahami masalah Anda akan memberikan metode terapi yang paling tepat bagi Anda.

Interaksi antara Anda dan psikoterapis akan seperti persahabatan. Seorang psikoterapi tidak bisa membantu dengan maksimal apabila Anda tidak mau terbuka mengenai masalah Anda. Oleh karena itu, sebelum Anda  menemui psikoterapis, Anda harus membuka diri untuk mendapatkan sahabat baru.

Sumber: http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-,6

  • Contoh

Contoh kasus berikut adalah salah satu contoh kasus yang diambil dari buku Corey (2013) yang berjudul Case approach to counseling and psychotherapy. Contoh kasus terapi psikoanalisis, klien bernama Ruth.

  • Nama: Ruth (disamarkan)
  • Usia: 39
  • Jenis Kelamin: Perempuan
  • Ras: Kaukasian
  • Status Perkawinan: menikah
  • Satus Sosial ekonomi: Kelas Menengah
  • Tampilan: Menggunakan gaun, berat badan berlebih, gelisah dengan pakaiannya terus-menerus, menghindari kontak mata, dan berbicara dengan cepat.
  • Situasi tempat tinggal: Baru saja lulus dari perguruan tinggi, tinggal bersama suaminya (John, 45 tahun) dan anak-anaknya (Rob, 19 tahun; Jennifer, 18 tahun; Susan, 17 tahun; dan Adam, 16 tahun).

Klien melaporkan ketidak puasan yang mendalam. Ia mengatakan hidupnya lancar dan dapat diprediksi, dan dia merasakan kepanikan saat mencapai usia 39 tahun, lalu bertanya-tanya ke mana saja tahun yang sudah berlalu. Selama 2 tahun ia telah bermasalah dengan berbagai keluhan psikosomatik termasuk gangguan tidur, kecemasan, pusing, jantung berdebar-debar, dan sakit kepala. Ketika itu ia mendorong dirinya untuk meninggalkan rumah. Klien mengeluhkan juga bahwa ia mudah sekali menangis karena hal yang sederhana, sering merasa tertekan, dan memiliki masalah berat badan.

Dr. Corey melakukan diagnosa dari DSM-IV-TR untuk melihat kategori yang sesuai dengan kasus Ruth.

  • Adjusment Disorder:

Fitur utama dari gangguan penyesuaian diri adalah perkembangan simptom emosional dan perlaku yang signifikan secara klinis dalam merespon tekanan/stress psikososial. Beberapa stresor mungkin dimulai saat sekolah, menjadi orang tua, memiliki anak yang meninggalkan rumah, atau  gagal mencapai tujuan dalam pendidikan atau karir. Ada beberapa dasar pada Ruth yang didiagnosis gangguan penyesuaian, mungkin dengan kecemasan. Ruth mengalami beberapa krisis selama perkembangan. Sejumlah stressor yang dihasilkan seperti kegelisahan, khawatir, dan ketakutan pemisahan dari dalam hidupnya. Ruth juga bisa diklasifikasi sebagai “adjustment disorder unspecified”  gejala seperti keluhan fisik, penarikan sosial, atau pekerjaan atau inhibisi akademik.

  • Panic Disorder

Individu yang memiliki serangan panik yang tak terduga biasanya menggambarkan ketakutan mereka dengan intens dan melaporkan bahwa mereka merasa seolah-olah mereka akan mati, kehilangan kontrol, atau memiliki serangan jantung. Secara umum, Ruth menyajikan bukti gangguan kecemasan; pola gejalanya memenuhi kriteria diagnostik untuk serangan panik: palpitasi jantung, berkeringat, sesak napas, pusing, gemetar, berkeringat dingin, takut mati, dan takut kehilangan kontrol atau “gila”.

  • Disorder Dysthymic

Fitur penting dari gangguan Dysthymic adalah depresi kronis, yang terjadi pada sebagian besar hari-harinya minimal 2 tahun. Individu dengan gangguan seperti ini sering menggambarkan kondisi mereka sebagai perasaan “turun dalam kesedihan”. Ketika orang mengalami perasaan depresi, mereka sering menunjukkan beberapa gejala berikut: makan berlebihan, insomnia, energi yang rendah atau kelelahan, rendah diri, kesulitan membuat keputusan, dan perasaan putus asa. Kadang-kadang, kritis terhadap diri sendiri dan melihat diri mereka tidak menarik atau tidak mampu. Ruth tampaknya mirip denga gambaran ini. Dia merasa depresi jangka panjang, yang merupakan bagian dari karakternya tapi tidak cukup parah dibandingkan dengan depresi berat. Dia juga memanifestasikan kepribadian ciri-ciri bahwa ia secara konsisten menempatkan kebutuhan orang lain di atas dirinya sendiri dan memiliki harga diri yang rendah. Dia menunjukkan sejumlah keluhan fisik tetapi tidak menunjukkan adanya penyakit fisi yang serius yang memerlukan operasi atau intervensi medis berat lainnya.

  • Gangguan identitas

Pola Ruth sama dengan sindrom masalah identitas. Itu fitur utama dari klasifikasi ini mencakup ketidakpastian tentang tujuan jangka panjang, pilihan karir, pola persahabatan, orientasi dan perilaku seksual, moral dan nilai-nilai agama, serta loyalitas kelompok. Klien yang mengalaminya menanggapi ketidakpastian mereka dengan kecemasan dan depresi dan dispenuhi dengan rasa percaya diri. Orang-orang seperti ini meragukan dirinya dalam situasi sehari-hari. Salah satu yang paling pertanyaan umum yang diajukan oleh orang dengan gangguan identitas adalah “Siapakah aku?”.

  • Asumsi Dasar

Selama terapi terapis sangat memperhatikan bagaimana Ruth memandang dirinya, termasuk aspek yang jelas dan implisit. Beberapa komponen dari Ruth konsep diri muncul dari otobiografinya. Dalam kata-katanya sendiri Ruth mengidentifikasi dirinya sebagai “istri yang baik” dan “Ibu yang baik” dan bahwa “dia [John, suaminya] mengharapkan saya sesuai harapannya”. Dengan demikian, Ruth mengidentifikasi dirinya sebagai istri dan ibu, tapi dia berusaha dengan sekuat tenaga dalam peran yang suaminya harapkan. Ruth takut dan mengatakan  “Dia (Suaminya) akan meninggalkan saya”. Kecenderungan Ruth untuk menjadi diri yang sesuai untuk orang lain adalah salah satu aspek. Saat ia berkata, “Aku sudah cukup banyak hidup bagi orang lain sejauh ini. Aku sudah menjadi superwoman yang memberi dan memberi”. Ruth mengidentifikasi bahwa dirinya sebagai perawat. Pada saat yang sama, Ruth mengidentifikasi dirinya relatif dengan cara sempit membatasi pandangannya.

Sampai Ruth berusia 30 tahun, identitas Ruth dan sistem nilai yang sangat dipengaruhi oleh agama fundamentalis dari orang tuanya, terutama ayahnya. Dia takut bahwa dia akan ditolak oleh orang tuanya jika dia tidak memenuhi harapan mereka yang seharusnya. Ruth menyatakan, “Mereka belum secara resmi tidak mengakui saya, tapi dalam banyak hal saya pikir mereka tidak mengakui saya. Aku tahu aku tidak akan pernah mendapat persetujuan mereka selama aku tetap jauh dari agama  dan aku begitu sayang kepada mereka”. Ruth berniat menyenangkan orang lain, bahkan dengan mengorbankan biaya kebutuhan untuk jati dirinya sendiri. Dalam arti sebenarnya Ruth tidak menjadi dirinya sendiri, tanpa rasa yang jelas tentang siapa dia atau dapat menjadi apa. Beberapa dari pertanyaan dasar Ruth kemungkinan untuk diatasi dalam terapi adalah “Apa yang saya inginkan?” “Orang seperti apa yang saya inginkan?” “Bagaimana saya ingin hidup?” “Dapatkah saya menjaga hubungan baik dengan suami saya dan keluarga?” dan “Dapatkah saya menghargai diri saya secara terpisah dari pandangan yang signifikan kepada orang lain?”.

Aspek lain dari Ruth adalah konsep diri yang lebih perifer. Petunjuk penting untuk konsep dirinya adalah pandangan Ruth sadar dengan keberadaan tubuhnya, namun dia tidak mengenal dirinya, Saat ini ia melihat diri fisiknya sebagai seorang wanita dengan kelebihan berat badan dan tidak menarik. Dalam kata-katanya, “Aku tidak suka dengan apa yang saya lihat. Saya tidak suka siapa saya, dan saya pasti tidak merasa bangga tubuh saya”. Ruth mengalami banyak gejala fisik yang mengganggu dan mempengaruhi harga dirinya secara fisik. Sebagian besar Ruth didominasi oleh ketakutan, kecemasan, panik, dan banyak peristiwa kehidupan sehari-hari dan kekhawatiran yang sedang berlangsung sangat besar. Dia takut bahwa dia akan mati. Ketakutan dan kecemasan tampaknya muncul dalam berbagai bentuk gejala fisik (yaitu, jantung berdebar insomnia, jantung, sakit kepala, pusing, dan menangis). Secara harfiah, banyak kehidupan Ruth yang memuakkan-depresi, takut, terbatas, dan avoidant.

  • Isu Kunci

Masalah utama Ruth adalah ketidaksesuaian antara orang dia dan dirinya, meskipun ragu-ragu dan hati-hati, inkongruensi dirinya dimanifestasikan dalam berbagai cara sebagai disonansi kognitif, dalam banyak gejala fisik, dan dalam kecemasan serta stres yang semuanya memiliki kecenderungan untuk mendorong ke arah tidak nyaman. Depresinya dan gejala fisik memberitahunya bahwa ada sesuatu yang salah dengan hidupnya, tetapi rasa takut adalah kendala utama baginya untuk menjadi lebih otonom, mengharapkan ia berbuat sesuai yang orang lain harapkan. Takut kehilangan suaminya dan dukungan anak-anak dan cinta menjadikan dia ragu-ragu untuk keluar dari pemikirannya saat ini.

  • Perspektif Jerry Correy – Person-Centered Perspective

Dari sudut pandang client-centered Corey melihat konseling danterapi diarahkan pada lebih dari sekedar memecahkan masalah dan memberikan informasi. Hal ini terutama bertujuan untuk membantu klien memanfaatkan daya dari diri klien sehingga mereka dapat lebih baik menangani masalah mereka, baik saat ini dan masa depan. Dalam kasus Ruth, Corey berpikir yang terbaik dapat mencapai tujuan ini dengan menciptakan iklim bebas dari ancaman, di mana dia akan merasa sepenuhnya diterima oleh terapis. Corey berasumsi bahwa tiga atribut yang sangat penting untuk mengeluarkan kekuatan agar Ruth berkembang: keaslian, hal positif, dan empati. Jika Corey benar-benar mengalami sikap ke arah tersebut dan berhasil berkomunikasi, kemungkinan bahwa Ruth akan menurunkan cara defensif dari dirinya dan bergerak menuju menjadi dirinya yang sebenarnya, Terapi yang akan dilakukan untuk Ruth seperti membangun hubungan yang dia dapat digunakan untuk melakukan eksplorasi diri dan akhirnya menemukan caranya sendiri.

  • Asesmen

Selama berbicara dengan Ruth Corey dapat melihat bahwa dia kecewa dengan dirinya selama hidup dan bahwa dia tidak menjadi dirinya sendiri di sekitar teman-temannya atau keluarga. Terapi akan dilakukan didasarkan kekhawatiran Ruth ini. Seperti yang Corey tinjau dari otobiografi Ruth. Corey melihat Ruth bertanya-tanya “Bagaimana saya bisa menemukan diri saya yang sebenarnya? Bagaimana saya bisa menjadi seperti yang orang harapkan? Bagaimana bisa aku melepaskan peran sosial yang diharapkan dan menjadi diri saya sendiri?” Tujuan terapi ini nantinya adalah untuk menciptakan suasana di mana ia dapat dengan bebas, tanpa penilaian dan evaluasi, mengungkapkan apa pun yang ia rasakan. Jika dia bisa mengalami kebebasan ini atau menjadi apa pun pada saat ini.

  • Tujuan Terapi

Tujuan dasar dari terapi yang akan dilakukan Corey adalah untuk menciptakan iklim terapi yang akan membantu Ruth menemukan dirinya yang sebenarnya, selain menjadi apa yang orang lain harapkan. Ketika fasetnya turun setelah proses terapi, empat karakteristik kemungkinan akan menjadi jelas:

(1) keterbukaan terhadap pengalaman,

(2) tingkat yang lebih besar untuk kepercayaan dirinya,

(3) evaluasi darisumber internal, dan

(4) kesediaannya untuk bertahan hidup.

Karakteristik ini merupakan tujuan dasar dari terapi client-centered.

  • Prosedur terapeutik

Ketika klien mulai terapi, mereka cenderung untuk melihat ke terapis untuk memberikan arah dan jawaban. Mereka sering memiliki keyakinan dan sikap yang kaku, rasa menjadi keluar dari sentuhan dengan perasaan mereka, rasa dasar ketidakpercayaan dalam diri mereka sendiri, dan kecenderungan untuk mengeksternalisasi masalah. Sebagai terapi berlangsung, mereka mulai mengekspresikan kekhawatiran, kecemasan, rasa bersalah, malu, marah, dan perasaan lain yang mereka telah dianggap terlalu negatif untuk memasukkan ke dalam struktur diri mereka. Akhirnya, mereka mampu mendistorsi kurang, mengungkapkan perasaan yang sebelumnya keluar dari kesadaran, dan bergerak dalam arah menjadi lebih terbuka untuk semua pengalaman mereka Mereka bisa di hubungi, saat saat, dengan apa yang mereka rasakan, dengan kurang perlu untuk mengubah atau menolak pengalaman ini.

  • Elements of the process

Selama tahap awal terapi nya, Ruth tidak menceritakan perasaannya, tapi berbicara tentang hal di liar dirinya. Untuk derajat yang besar ia merasakan masalah sebagai berada di luar dirinya. Entah bagaimana, jika suaminya akan berubah, jika sikap suaminya dan anak-anaknya akan berubah, Ruth hanya diam saja. Dalam salah satu sesi awal, Ruth bertanya apakah Terapis akan dapat benar-benar memahami dan membantunya jika dia berbagi perasaannya.

  • Exploring Our Relationship

Ruth memeberitahu bagaimana ini sulit itu untuknya berbicara secara pribadi dengan Corey dan dia memberitahu Corey bahwa itu sangat tidak nyaman untuk untuk berbicara dengan Corey karena Corey seorang pria. Akhirnya Ruth bersedia untuk berbicara dengan Corey tentang perasaannya. Adalah penting untuk mendapat kepercayaan dari Ruth. Selama Ruth bersedia untuk berbicara tentang apa yang dia pikirkan dan rasakan saat bersama-sama dalam sesi terapi, Corey akhirnya dapat mengarahkan. Dengan kedekatan hubungan pasti akan membuka cara lain dan berbuah pada eksplorasi.

  • Exploring Marital Problems

Dalam sesi berikutnya Ruth menceritakan masalah dalam rumah tangganya. Terapis mengeksplorasi ketidakpercayaan dan pencariannya di luar diri Ruth untuk jawaban atas masalah-masalahnya. Ruth kemudian mulai berbicara tentang beberapa kesulitan yang dia alami dengan suaminya. Terapis mendorong Ruth untuk menceritakan beberapa dorongan yang membuatnya takut. Terapis memberikan suasana aman bagi Ruth untuk mengekspresikan kesadaran tanpa memberikan judgemental pada Ruth. Terapis juga memberinya beberapa reaksi untuk apa yang Ruth katakan kepada terapis. Lalu terapis bertanya apakah Ruth sering berbicara dengan John (suami Ruth) seperti terapis berbicara dengannya. Kami mengakhiri sesi dengan mengarahkan Ruth untuk mendekati suaminya dan mengatakan beberapa hal kepadanya apa saja yang telah dibahas dalam sesi ini.

  • Pemikiran akhir

Kekuatan utama dari pendekatan terapi client-centered adalah penekanan bahwa harus benar-benar mendengarkan dan sangat memahami dunia klien secara intern sebagai kerangka acuan. Kualitas hubungan terapeutik sangat penting dalam terapi Ruth. Empati adalah landasan dari pendekatan ini, dan itu adalah dasar yang diperlukan di setiap terapi. Kemampuan untuk mendengarkan klien dan untuk memahami atau dunianya merupakan dasar untuk menciptakan dan memelihara kepercayaan.

Sumber: http://obajanainggolan.blogspot.co.id/2016/04/contoh-kasus-humanistik-eksistensialis-cct-logoterapii.html?m=1

B. Tes Psikologi Online

vlcsnap-2016-03-13-15h29m55s45.png

Tes psikologi online adalah tes psikologi seperti umumnya namun yang membedakan adalah tes ini di lakukan secara online. Jadi tes ini bisa di lakukan di mana saja selama ada laptop atau tablet atau smartphone yang terhubung dengan internet.

Beberapa web yang menyediakan tes psikologi online: